Amanimanimun.com – Hari Diabetes Nasional setiap tahunnya diperingati setiap 18 April. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjadi pihak pertama yang mencetuskan Hari Diabetes Nasional.
Penetapan Hari Diabetes Nasional pada 18 April ini juga bukan sembarangan. Hal ini dilakukan agar dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat soal pentingnya menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit diabetes.
Diabetes mellitus, atau yang lebih dikenal dengan diabetes, merupakan salah satu penyakit kronis yang mempengaruhi cara tubuh mengolah glukosa, atau gula darah. Kondisi ini memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dan memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Mari kita telusuri lebih dalam tentang diabetes, mulai dari jenis-jenisnya, faktor risiko, hingga cara pengelolaannya.
Jenis Diabetes
– Diabetes Tipe 1: Biasanya terjadi karena kegagalan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Orang dengan diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah mereka.
– Diabetes Tipe 2: Lebih umum terjadi daripada tipe 1. Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif atau tidak memproduksi cukup insulin. Faktor gaya hidup dan genetik berperan dalam perkembangan diabetes tipe 2.
– Diabetes Gestasional: Terjadi saat kehamilan ketika tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan efisien. Meskipun biasanya hilang setelah melahirkan, wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan diabetes meliputi:
– Obesitas: Lemak tubuh yang berlebih dapat mengganggu kemampuan insulin untuk bekerja dengan baik
– Keturunan: Riwayat keluarga dengan diabetes meningkatkan risiko seseorang untuk menderita kondisi serupa
– Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang kurang bergerak dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, yang kemudian meningkatkan risiko diabetes
– Usia: Risiko diabetes meningkat seiring bertambahnya usia
– Diet Tidak Sehat: Pola makan yang kaya akan makanan tinggi lemak dan gula serta rendah serat dapat meningkatkan risiko diabetes
Dampak Diabetes
Diabetes memiliki dampak yang luas terhadap kesehatan seseorang, termasuk:
Komplikasi Kesehatan: Diabetes dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan saraf (neuropati), gagal ginjal, dan masalah penglihatan.
– Kehilangan Kualitas Hidup: Pengelolaan diabetes yang tidak adekuat dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup
– Biaya Kesehatan yang Tinggi: Pengobatan dan perawatan jangka panjang untuk diabetes dan komplikasinya dapat menjadi beban finansial yang berat
Pengelolaan Diabetes
Meskipun diabetes tidak memiliki obat yang dapat menyembuhkan sepenuhnya, pengelolaan yang baik dapat membantu seseorang menjalani hidup yang sehat dan produktif. Ini meliputi:
– Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan yang seimbang dengan porsi yang terkendali, rendah gula, dan tinggi serat dapat membantu mengatur kadar gula darah
– Aktivitas Fisik: Melakukan olahraga secara teratur membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol berat badan.
Pemantauan Kadar Gula Darah: Memantau secara teratur kadar gula darah dan mengikuti rekomendasi dokter tentang penggunaan obat-obatan dan insulin
– Manajemen Stres: Stres dapat memengaruhi kadar gula darah, maka penting untuk mengelola stres dengan baik.
Konsultasi Medis Rutin: Berkonsultasi dengan dokter secara teratur untuk pemantauan dan penanganan yang tepat
Diabetes adalah penyakit serius yang memerlukan perhatian dan pengelolaan yang cermat. Dengan pemahaman yang baik tentang kondisi ini dan dengan mengadopsi gaya hidup yang sehat, seseorang dapat mengurangi risiko komplikasi dan menjalani kehidupan yang bermakna meskipun menderita diabetes.
Penting untuk diingat bahwa pendekatan yang holistik dan terintegrasi diperlukan dalam pengelolaan diabetes, termasuk peran aktif pasien, dukungan keluarga, dan intervensi medis yang tepat.
Baca Juga: Mengatasi Post-Holiday Blues: Strategi Efektif untuk Kembali ke Rutinitas dengan Semangat Baru