Beranda » Kata Menkes RI soal Peringatan WHO soal Bahaya Bedak Talk dan Upaya BPOM

Kata Menkes RI soal Peringatan WHO soal Bahaya Bedak Talk dan Upaya BPOM

by Geralda talitha
Kata Menkes RI soal Peringatan WHO soal Bahaya Bedak Talk dan Upaya BPOM

AmanImanImun.com – Badan Kanker WHO sebelumnya sempat memberi peringatan terkait bahaya Bedak Talk, yang disebutkan berpotensi memicu kanker.

Berhubungan dengan hal ini, Menteri Kesehatan RI (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin pun memberikan tanggapan resminya.

Dikatakan Menkes Budi, bahwa pihaknya saat ini sedang menunggu penjelasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI terkait hal tersebut.

Pada kesempatan ini, Budi menjelaskan bahwa dirinya belum dapat memberikan komentar mengenai kemungkinan pelarangan penggunaan bedak talk. Hal ini dikarenakan BPOM masih dalam proses pengumpulan informasi mengenai keberadaan dan dampak produk kosmetik yang mengandung talk di Indonesia.

“Saya sedang berdiskusi dengan Ibu Rizka (Plt BPOM) untuk memahami lebih lanjut mengenai bedak bayi tabur yang mana yang dimaksud. Apakah produk ini ada di Indonesia dan apakah sudah diteliti oleh BPOM serta apa dampaknya,” ujar Menkes di DPR RI Jakarta dikutip pada Rabu (10/7/2024).

Budi juga sempat menyampaikan harapannya agar bisa menerima penjelasan resmi dari BPOM dalam waktu dekat.Ia menegaskan pentingnya mendapatkan penjelasan yang jelas dan komprehensif dari BPOM terkait isu ini.

“Saya harapkan minggu ini sudah ada penjelasan yang pasti,” harap nya sambil menggarisbawahi urgensi dalam menangani isu kesehatan yang sedang hangat ini.

Peringatan mengenai potensi bahaya bedak talk datang dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), yang merupakan bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Lembaga ini mengklasifikasikan bedak talk sebagai kemungkinan karsinogenik bagi manusia. Penelitian yang mengarah pada kesimpulan ini dipublikasikan dalam artikel di The Lancet Oncology pada Jumat (5/7).

Penelitian tersebut melibatkan tinjauan mendalam terhadap literatur ilmiah oleh Kelompok Kerja yang terdiri dari 29 pakar internasional.

Mereka mengkategorikan talk sebagai kemungkinan karsinogenik karena bisa menyebabkan kanker ovarium pada manusia. Bukti ini diperoleh melalui percobaan pada tikus, serta penelitian yang menunjukkan peningkatan kejadian kanker ovarium pada wanita yang melaporkan penggunaan bedak tubuh di area perineum atau alat kelamin.

Namun, peran asbes dalam peningkatan angka kanker ovarium juga menjadi pertimbangan penting. Meskipun ada peningkatan angka kejadian kanker, hal ini didasarkan pada sejumlah kecil kasus dalam studi pekerjaan tersebut, sehingga tidak dapat disimpulkan sepenuhnya bahwa talk adalah penyebab utama kanker ovarium.

Dengan latar belakang ini, penting bagi otoritas kesehatan di Indonesia untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dan berbasis data ilmiah dalam menanggapi peringatan ini.

Penjelasan yang komprehensif dari BPOM diharapkan dapat memberikan kepastian dan langkah-langkah preventif yang sesuai bagi masyarakat.

Baca Juga: Penelitian BRIN Ungkap Kontaminasi Obat di DAS Citarum Hulu: Dampak dan Penyebabnya

related posts

Leave a Comment