AmanImanImun.com – Roti Aoka pada akhirnya ditarik peredarannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Penarikan roti Aoka dari peredarannya di pasaran di lakukan akibat ditemukan adanya kandungan Natrium Dehidroasetat berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan BPOM.
Menurut laporan BPOM, dinyatakan bahwa dari hasil pengujian terhadap sampel roti Aoka menunjukkan kandungan Natrium Dehidroasetat tidak sesuai dengan komposisi yang tertera dalam daftar komposisi saat produk di daftarkan.
Lantas, apa sebenarnya kandungan Natrium Dehidroasetat serta bagaimana dampaknya bagi kesehatan bila dikonsumsi oleh tubuh?
Untuk mengetahui jawabannya, berikut akan dijelaskan secara detail mengenai kandungan Natrium Dehidroasetat serta bahayanya bagi kesehatan.
Apa Itu Natrium Dehidroasetat?
Natrium dehidroasetat (sodium dehydroacetate) adalah garam natrium dari asam dehidroasetat. Bahan kimia ini berfungsi sebagai antimikroba yang efektif, terutama dalam menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri pada produk makanan dan kosmetik. Natrium dehidroasetat sering ditemukan dalam produk roti, keju, margarin, dan beberapa produk perawatan pribadi.
Pengaruh Natrium Dehidroasetat terhadap Kesehatan
1. Keamanan dalam Batas Wajar: Berdasarkan penelitian, natrium dehidroasetat dinyatakan aman untuk digunakan dalam batas yang ditentukan oleh badan pengawas makanan dan obat-obatan di berbagai negara. Organisasi seperti FAO/WHO Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA) telah mengevaluasi keamanan bahan ini dan menetapkan batasan maksimal penggunaannya dalam makanan.
2. Reaksi Alergi: Meskipun dianggap aman, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap natrium dehidroasetat. Gejala yang mungkin timbul termasuk iritasi kulit, gatal-gatal, atau ruam. Pada kasus yang sangat jarang, reaksi alergi dapat lebih parah dan memerlukan perhatian medis.
3. Gangguan Pencernaan: Pada beberapa penelitian hewan, dosis tinggi natrium dehidroasetat menunjukkan adanya gangguan pencernaan. Namun, dosis yang digunakan dalam penelitian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan dalam makanan sehari-hari.
4. Potensi Toksisitas: Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap natrium dehidroasetat dalam dosis tinggi dapat menyebabkan efek toksik. Namun, dalam praktik konsumen sehari-hari, dosis yang dikonsumsi biasanya jauh di bawah ambang batas yang dianggap berbahaya.
Rekomendasi untuk Konsumen
1. Periksa Label Produk: Sebagai konsumen, penting untuk selalu memeriksa label produk yang dibeli. Jika Anda memiliki sensitivitas terhadap pengawet tertentu, termasuk natrium dehidroasetat, pilihlah produk yang bebas dari bahan tersebut.
2. Konsumsi dalam Batas Wajar: Konsumsi makanan yang mengandung pengawet dalam batas wajar. Diversifikasi makanan Anda dengan mengonsumsi lebih banyak produk segar dan alami yang tidak mengandung pengawet.
3. Konsultasi dengan Ahli Kesehatan: Jika Anda mengalami reaksi negatif setelah mengonsumsi produk yang mengandung natrium dehidroasetat, segera konsultasikan dengan ahli kesehatan untuk mendapatkan saran yang tepat.
4. Pilih Produk Organik: Bila memungkinkan, pilihlah produk organik yang umumnya lebih sedikit menggunakan pengawet kimia. Produk organik biasanya mengandalkan metode pengawetan alami yang lebih aman bagi kesehatan.
Baca Juga: Peningkatan Kasus COVID-19 di Jepang Selama 10 Pekan: Varian KP.3 Omicron Dominan