Beranda » Penyebab Pendaki Carstensz Tewas, Ini Bahaya Acute Mountain Sickness

Penyebab Pendaki Carstensz Tewas, Ini Bahaya Acute Mountain Sickness

by Geralda talitha
Acute Mountain Sickness

AmanImanImun.com – Dua pendaki perempuan dilaporkan meninggal dunia saat melakukan pendakian menuju Puncak Jaya, yang juga dikenal sebagai Piramida Carstensz.

Kedua pendaki tersebut diduga mengalami Acute Mountain Sickness (AMS), kondisi yang kerap menyerang individu saat berada di ketinggian ekstrem.

Sebagai salah satu dari Seven Summits atau tujuh puncak tertinggi di dunia, Puncak Carstensz yang berada di ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut menawarkan tantangan fisik yang luar biasa.

Sayangnya, tanpa persiapan yang matang, dampak ketinggian ini bisa berujung pada kondisi fatal seperti AMS.

Apa Itu Acute Mountain Sickness?

Acute Mountain Sickness adalah kondisi di mana tubuh kesulitan menyesuaikan diri dengan rendahnya kadar oksigen di atmosfer pada ketinggian tertentu. Menurut para ahli, AMS umumnya mulai menyerang saat seseorang berada di ketinggian di atas 2.400 meter, dengan risiko yang meningkat seiring bertambahnya ketinggian.

Gejala-Gejala Acute Mountain Sickness

Dikutip dari laman Healthline, gejala AMS biasanya muncul dalam beberapa jam setelah seseorang mencapai ketinggian lebih tinggi. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  • Gejala Ringan:

    • Sakit kepala
    • Pusing
    • Nyeri otot
    • Insomnia
    • Mual dan muntah
    • Kehilangan selera makan
    • Pembengkakan di tangan, kaki, atau wajah
    • Detak jantung cepat
    • Sesak napas saat beraktivitas
  • Gejala Parah:

    • Kebingungan akibat pembengkakan otak (High-Altitude Cerebral Edema/HACE)
    • Sesak napas akibat cairan di paru-paru (High-Altitude Pulmonary Edema/HAPE)

Kondisi serius ini dapat memengaruhi organ vital seperti jantung, paru-paru, otak, dan sistem saraf.

AMS dan Altitude Sickness di Puncak Carstensz

AMS merupakan salah satu bentuk altitude sickness atau penyakit ketinggian yang paling umum terjadi. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi dua bentuk penyakit ketinggian yang lebih serius:

  1. HACE (High-Altitude Cerebral Edema): Kondisi di mana otak membengkak akibat cairan berlebih, mengakibatkan gangguan fungsi otak.
  2. HAPE (High-Altitude Pulmonary Edema): Kondisi yang ditandai dengan cairan masuk ke paru-paru, menyebabkan sesak napas dan risiko kegagalan pernapasan.

Pelajaran dari Kasus di Puncak Carstensz

Kematian dua pendaki perempuan ini menjadi pengingat serius tentang bahaya AMS saat mendaki gunung, terutama di ketinggian ekstrem seperti Puncak Carstensz. Pendaki harus mempersiapkan diri secara fisik, mengenali gejala awal AMS, dan memahami pentingnya aklimatisasi sebelum mendaki.

Dengan langkah pencegahan yang tepat dan pemahaman mendalam tentang risiko acute mountain sickness, pendakian ke puncak tertinggi Indonesia ini dapat menjadi pengalaman yang menantang namun tetap aman.

related posts

Leave a Comment