Beranda » Ada Tren Lonjakan Covid-19 Varian JN.1, Kemenkes Imbau Masyarakat Tingkatkan Imunitas

Ada Tren Lonjakan Covid-19 Varian JN.1, Kemenkes Imbau Masyarakat Tingkatkan Imunitas

by Geralda talitha
Covid-19

AmanImanImun.com – Di tengah tren peningkatan kasus Covid-19, termasuk yang disebabkan oleh varian JN.1, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya penguatan imunitas tubuh sebagai strategi utama. Hal ini menandai perubahan pendekatan dari prioritas vaksinasi menjadi penekanan pada protokol kesehatan dan daya tahan tubuh individu.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama jika mengalami gejala seperti flu. Jika keluhan dirasakan berat, segera periksa ke fasilitas layanan kesehatan,” ujar Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, dalam wawancara dengan Kompas.com pada Selasa (3/6/2025).

Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia

Data Kemenkes mencatat bahwa pada minggu ke-16 tahun 2025, Indonesia mengalami peningkatan tajam kasus Covid-19, dengan puncak mencapai lebih dari 7.000 kasus dalam satu minggu. Tren ini terus berlanjut hingga minggu ke-19, terutama di provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.

Meski positivity rate menurun menjadi 2,05 persen pada minggu ke-22, angka sebelumnya sempat mencapai 3,62 persen di minggu ke-19, menunjukkan bahwa penularan masih aktif. Selain itu, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) tetap tinggi sejak awal tahun, mencapai lebih dari 250.000 kasus per minggu pada minggu ke-6 hingga ke-10.

Penyakit pernapasan lainnya, seperti influenza-like illness (ILI) dan pneumonia, juga terpantau stabil. Namun, pemantauan sentinel ILI-SARI mengungkap peningkatan spesimen positif Covid-19, dengan 5 persen dari sampel pada minggu ke-21 dinyatakan positif. Dari total 2.160 spesimen yang dikumpulkan sepanjang tahun 2025, sebanyak 72 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Tren Global dan Dominasi Varian JN.1

Situasi serupa juga terjadi di negara-negara Asia lainnya. Di Thailand, puncak kasus Covid-19 tercatat pada minggu ke-21, dengan 82.491 kasus, sebagian besar terkait dengan perayaan Songkran yang melibatkan lebih dari satu juta orang. Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin, mengimbau masyarakat tetap waspada meskipun tren menurun. Varian JN.1 dan XEC menjadi varian dominan di negara tersebut.

Di India, lonjakan terjadi sejak minggu ke-19 dengan 2.385 kasus baru tercatat pada minggu ke-22, naik 216 persen dari pekan sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh tingginya mobilitas masyarakat, menurunnya tingkat kekebalan, dan penyebaran subvarian JN.1.

Namun, situasi berbeda terlihat di Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang yang mencatat penurunan kasus. Di minggu terakhir, Korea Selatan melaporkan hanya 97 kasus, Hong Kong 846 kasus, dan Jepang 3.694 kasus. Meski demikian, varian JN.1 tetap mendominasi secara global.

Strategi Menghadapi Varian JN.1

Dalam menghadapi situasi ini, Kemenkes mendorong masyarakat untuk menjaga kesehatan secara holistik. Memperkuat imunitas tubuh melalui pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat cukup menjadi langkah krusial. Sementara itu, protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak tetap relevan dalam mengurangi risiko penularan.

Melalui pendekatan ini, Kemenkes berharap masyarakat dapat beradaptasi dengan kondisi pandemi yang terus berkembang, khususnya dengan munculnya varian baru seperti JN.1. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, upaya untuk mengendalikan Covid-19 dapat berjalan lebih efektif.

related posts

Leave a Comment