Beranda » Diusulkan Gubernur Jabar untuk Syarat Penerima Bansos, Apa Itu Vasektomi dan Risikonya Bagi Pria?

Diusulkan Gubernur Jabar untuk Syarat Penerima Bansos, Apa Itu Vasektomi dan Risikonya Bagi Pria?

by Geralda talitha
apa itu vasektomi

AmanImanImun.com – Vasektomi belakangan menjadi perbincangan hangat di kalangan publik. Hal ini terjadi usai pernyataan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi yang mengusulkan agar vasektomi dijadikan salah satu syarat untuk menerima bantuan sosial (bansos).

Rencana vasektomi itu diusulkan Dedi Mulyadi dalam rapat koordinasi kesejahteraan rakyat bertajuk “Gawé Rancagé Pak Kadés jeung Pak Lurah” yang digelar di Pusdai, Bandung.

Menurut Dedi Mulyadi, vasektomi menjadi salah satu langkah penting untuk mencegah agar bansos tidak diserap oleh keluarga dengan jumlah anggota yang tak dapat terkendali.

“Jangan membebani reproduksi hanya ke perempuan. Perempuan jangan menjadi orang yang menanggung beban dari reproduksi, harus laki-laki,” paparnya di agenda Gawe Rancage Pak Kades jeung Pak Lurah di Bandung, dikutip dari Antara, Rabu (30/4/2025).

Pernyataan Dedi ini memicu berbagai tanggapan, baik yang mendukung maupun yang mempertanyakan kebijakan tersebut.

Pendukung menilai kebijakan ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemiskinan struktural akibat tingginya angka kelahiran.

Namun, kritik datang dari mereka yang menganggap vasektomi sebagai pilihan pribadi dan tidak seharusnya dijadikan syarat bantuan sosial.

Apa Itu Vasekotomi?

Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi permanen untuk pria. Prosedur ini melibatkan pemotongan atau penyegelan saluran sperma (vas deferens) untuk mencegah sperma bercampur dengan cairan ejakulasi. Dengan vasektomi, seorang pria masih dapat berhubungan seksual, tetapi tidak dapat membuahi pasangan karena sperma tidak keluar dari tubuh.

Sebagai metode kontrasepsi, vasektomi memiliki manfaat dan risiko yang perlu dipahami sebelum seseorang memutuskan untuk melakukannya.

Apa Saja Manfaat Vasektomi?

  1. Efektivitas Tinggi: Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi paling efektif. Angka kegagalannya sangat rendah, hampir mendekati nol.

  2. Permanen: Bagi pria yang tidak berencana memiliki anak lagi, vasektomi adalah solusi jangka panjang.

  3. Prosedur Sederhana: Vasektomi biasanya dilakukan dengan anestesi lokal dan memerlukan waktu yang relatif singkat, sekitar 15–30 menit.

  4. Minim Efek Samping: Dibandingkan metode kontrasepsi hormonal, vasektomi tidak memengaruhi hormon pria, sehingga libido dan performa seksual tetap normal.

Risiko dan Efek Samping Vasektomi

Meski umumnya aman, vasektomi tetap memiliki risiko tertentu, seperti:

  1. Nyeri atau Ketidaknyamanan: Setelah prosedur, beberapa pria mungkin mengalami nyeri atau pembengkakan sementara di area testis.

  2. Komplikasi Jarang Terjadi: Infeksi atau hematoma (penggumpalan darah) bisa terjadi, meskipun kasusnya sangat jarang.

  3. Permanen: Vasektomi sulit untuk dibalikkan, sehingga keputusan harus dipertimbangkan dengan matang.

  4. Keamanan Bukan 100% Langsung: Setelah vasektomi, sperma masih dapat bertahan di saluran sperma selama beberapa minggu. Pria perlu menggunakan kontrasepsi tambahan sampai benar-benar bebas sperma.

related posts

Leave a Comment