AmanImanImun.com – Chandrika Chika telah diamankan Satres Narkoba Polres Jakarta Selatan atas kasus penyalahgunaan narkoba, bersama lima orang teman lainnya.
Chandrika Chika diketahui ditangkap di sebuah kamar hotel di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan usai dinyatakan positif menggunakan ganja setelah melakukan tes urine.
Penangkapan terhadap Chika dilakukan Satres Narkoba Polres Jakarta Selatan pada Senin (22/04) malam, usai menerima aduan dari masyarakat.
Barang bukti itu juga ikut diamankan pihak kepolisian saat penangkapan itu terjadi, yaitu berupa satu buah pods atau rokok elektrik berisi cairan narkotika jenis ganja.
Mengenal THC
Tetrahydrocannabinol (THC) adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam tanaman ganja (Cannabis sativa). Senyawa ini memiliki dampak signifikan pada sistem saraf manusia dan telah menjadi subjek penelitian yang intensif dalam bidang kedokteran, farmakologi, dan bahkan hukum.
Dalam artikel ini, kami akan membahas aspek-aspek utama tentang THC, termasuk efeknya pada tubuh, manfaat potensial, dan pertimbangan hukum yang terkait.
1. Bagaimana THC Bekerja dalam Tubuh?
THC bekerja dengan mengikat reseptor khusus dalam otak dan sistem saraf, yang dikenal sebagai reseptor kanabinoid. Reseptor ini terlibat dalam regulasi berbagai fungsi tubuh, termasuk sensasi nyeri, suasana hati, nafsu makan, dan persepsi waktu. Ketika THC mengikat reseptor ini, ia dapat mengubah aktivitas saraf dan menghasilkan berbagai efek, mulai dari euforia hingga perubahan persepsi sensorik.
2. Efek THC pada Tubuh Manusia
Penggunaan THC dapat menyebabkan berbagai efek psikoaktif, termasuk perasaan euforia, perubahan persepsi, dan peningkatan nafsu makan. Namun, juga bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan seperti kecemasan, paranoia, dan gangguan ingatan jangka pendek. Tingkat pengaruh THC pada individu dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti dosis, sensitivitas individu, dan penggunaan sebelumnya.
3. Manfaat Potensial THC dalam Kedokteran
Meskipun THC sering dikaitkan dengan rekreasi, penelitian telah menunjukkan potensi manfaatnya dalam bidang kedokteran. Senyawa ini telah digunakan untuk mengelola nyeri kronis, mengurangi mual dan muntah akibat kemoterapi, serta meningkatkan nafsu makan pada pasien dengan kondisi medis tertentu seperti HIV/AIDS dan kanker. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan medis THC harus diawasi oleh profesional medis yang terampil dan berlisensi.
4. Pertimbangan Hukum Terkait THC
Hukum yang mengatur penggunaan, penjualan, dan distribusi THC bervariasi di seluruh dunia. Beberapa negara dan yurisdiksi telah melegalkan penggunaan ganja secara rekreasional atau medis, sementara yang lain mempertahankan larangan ketat terhadap senyawa ini. Penting bagi individu untuk memahami hukum lokal mereka sehubungan dengan THC, karena pelanggaran dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius.
Baca Juga: Benarkah Efek Samping Obat Sakit Kepala Dapat Memicu Anemia Aplastik?