AmanImanImun.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu, 14 Agustus 2024, mengumumkan bahwa situasi penyakit Mpox saat ini telah mencapai status ‘kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.’
Pernyataan ini menandakan tingkat peringatan tertinggi sesuai dengan hukum kesehatan internasional yang berlaku.
Menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, keputusan ini sejalan dengan saran dari Komite Darurat WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC), yang sebelumnya telah menyatakan status darurat kesehatan masyarakat untuk keamanan regional.
“WHO berkomitmen untuk mengoordinasikan respons global dalam beberapa hari dan pekan mendatang,” kata Ghebreyesus melalui media sosial X seperti dikutip pada Kamis (15/08).
WHO berencana bekerja sama dengan negara-negara yang terdampak untuk mencegah penularan penyakit, mengobati pasien terinfeksi, dan menyelamatkan nyawa. Untuk mendukung upaya ini, WHO telah merancang rencana respons regional yang memerlukan dana awal sebesar 15 juta dolar AS atau sekitar Rp235 miliar.
WHO sudah mengeluarkan 1,45 juta dolar AS atau sekitar Rp22,7 miliar dari Dana Kontingensi untuk Keadaan Darurat dan berencana untuk meningkatkan pendanaan tersebut dalam waktu dekat. Ghebreyesus juga mengajak para donor untuk berkontribusi dalam mendanai sisa rencana respons tersebut.
Sejak awal tahun 2024, puluhan negara Afrika telah melaporkan kasus penyakit Mpox, yang ditularkan melalui kontak erat. Republik Demokratik Kongo mencatat lebih dari 90 persen kasus yang dilaporkan. Mpox, yang dikenal juga dengan nama lain cacar monyet, menyebabkan ruam kulit dan gejala mirip flu.
Dalam menghadapi krisis kesehatan ini, WHO berfokus pada penguatan sistem kesehatan global, peningkatan deteksi dini, dan penanganan cepat untuk menekan penyebaran penyakit.
Dukungan dari komunitas internasional sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan ini dan melindungi populasi yang rentan. WHO juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang cara mencegah penularan Mpox.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengendalikan wabah dan meminimalkan dampak kesehatan serta ekonomi di seluruh dunia.
Upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat, diperlukan untuk mengatasi krisis kesehatan yang mengancam ini.
Baca Juga: Dialami Cut Intan Nabila, Pahami Dampak KDRT kepada Korban