Beranda » Angka Keracunan Hanya 0,0008%, Prabowo Tegaskan Program MBG Tetap Berhasil

Angka Keracunan Hanya 0,0008%, Prabowo Tegaskan Program MBG Tetap Berhasil

by Geralda talitha
Presiden Prabowo Subianto

AmanImanImun.com – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa bangganya terhadap capaian program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan hampir satu tahun. Ia menilai program ini menunjukkan keberhasilan nyata dalam meningkatkan gizi masyarakat, meskipun di tengah pelaksanaannya sempat muncul laporan ribuan anak mengalami keracunan makanan.

Dalam pidatonya pada Sidang Senat Terbuka Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Sabtu (18/10/2025), Prabowo menegaskan bahwa insiden tersebut tidak mengubah fakta keberhasilan program secara keseluruhan. Menurutnya, secara statistik tingkat keberhasilan MBG mencapai 99,99 persen.

“Yang keracunan sekitar 8.000 anak. Kalau dilihat secara statistik, itu hanya sekitar 0,0007 atau 0,0008 persen. Artinya, program ini berhasil 99,99 persen,” ujar Prabowo.

Presiden menambahkan, meskipun angka keberhasilan tersebut sangat tinggi, ia tetap menekankan pentingnya perbaikan dalam pelaksanaan program. Prabowo menegaskan komitmennya untuk mencapai “zero error” dan “zero defect” di masa mendatang, dengan memastikan seluruh proses penyediaan makanan lebih higienis dan berkualitas.

“Kita harus menuju zero error, walaupun sangat sulit, tetapi kita wajib berusaha keras agar tidak ada lagi kasus serupa,” tegasnya.

Sejak diluncurkan pada Januari 2025, program MBG telah menyalurkan lebih dari 1,4 miliar porsi makanan kepada 36,2 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan asupan gizi anak-anak dan masyarakat kurang mampu, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi di tingkat lokal.

Data pemerintah menunjukkan, hingga saat ini terdapat 12.205 dapur umum yang beroperasi untuk mendukung pelaksanaan program MBG. Setiap dapur mempekerjakan sekitar 50 orang, yang terdiri dari juru masak, tenaga distribusi, hingga petugas pengawasan kualitas makanan.

“Satu dapur bisa melibatkan hingga 15 pemasok bahan pangan dari desa. Setiap pemasok mempekerjakan 5 hingga 10 orang, termasuk petani dan pekerja lokal. Jadi, dampaknya luar biasa bagi ekonomi rakyat,” jelas Prabowo.

Program MBG juga mendapat perhatian internasional karena kecepatan implementasinya. Dalam waktu kurang dari satu tahun, Indonesia berhasil menjangkau puluhan juta penerima manfaat, sementara negara lain membutuhkan waktu lebih lama untuk program serupa.

“Sebagai perbandingan, Brasil memerlukan waktu 11 tahun untuk mencapai skala seperti ini. Kita patut bersyukur karena bisa melaksanakannya jauh lebih cepat,” ujar Prabowo sambil memberikan apresiasi kepada Kepala Badan Gizi Nasional, Prof. Dadan dari IPB, atas kontribusinya dalam menjalankan program tersebut.

Prabowo menegaskan, pemerintah akan terus memperkuat program Makan Bergizi Gratis agar manfaatnya semakin luas dan berkelanjutan. Ia berharap sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat dapat memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses makanan sehat dan bergizi setiap hari.

“Ini bukan hanya soal memberi makan, tetapi tentang masa depan generasi bangsa,” pungkasnya.

related posts

Leave a Comment