AmanImanImun.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana meluncurkan program skrining kesehatan gratis pada Februari mendatang, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Sebagai bagian dari persiapan, sosialisasi program ini akan dimulai sejak Januari, memastikan masyarakat memahami manfaat dan pentingnya skrining untuk mencegah penyakit serius.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa fokus utama skrining ini adalah mendeteksi dini penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, seperti stroke dan penyakit jantung.
“Skrining ini ditujukan untuk mencegah penyakit yang sering menjadi pembunuh utama, khususnya di kalangan masyarakat yang selama ini tidak memiliki akses skrining,” ujar Menkes seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/1).
Pemeriksaan Tiga Indikator Kesehatan Utama
Dalam program ini, masyarakat akan menjalani pemeriksaan tiga parameter kesehatan penting, yakni tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.
Pemeriksaan ini dirancang agar sederhana, terjangkau, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok ekonomi menengah ke bawah.
“Ini benar-benar skrining untuk ratusan juta rakyat Indonesia yang selama ini nggak pernah di-skrining. Jadi, kita ingin semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjaga kesehatannya,” tambah Menkes.
Dukungan dari Ribuan Puskesmas dan Klinik
Program ini akan melibatkan sekitar 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia, ditambah 15 ribu hingga 20 ribu klinik swasta, sehingga dapat menjangkau hingga 280 juta penduduk.
Skrining akan dilakukan untuk berbagai kelompok usia, mulai dari balita hingga lansia, dengan metode yang disesuaikan.
Untuk anak-anak usia sekolah, pemeriksaan akan dilakukan di sekolah. “Bukan saat ulang tahun, tapi pada saat masuk sekolah,” jelas Menkes. Sementara itu, lansia akan mendapatkan pemeriksaan yang lebih spesifik, seperti deteksi dini kanker, sedangkan balita akan fokus pada penyakit kongenital.
Digitalisasi dan Sistem Pengiriman Hasil
Mengikuti kesuksesan sistem digital dalam penanganan COVID-19, hasil skrining ini akan dikirimkan melalui platform digital, seperti WhatsApp.
Sistem ini dirancang agar masyarakat mendapatkan hasil dengan cepat dan mudah. “Seperti saat tes PCR COVID-19, hasilnya akan langsung dikirim ke WhatsApp. Ini untuk memastikan prosesnya efisien,” ungkap Menkes.
Selain itu, platform SatuSehat akan digunakan sebagai pusat data dan kuesioner terkait kesehatan. Salah satu fokus tambahan adalah skrining kesehatan jiwa, yang menurut Menkes masih kurang terdeteksi di masyarakat.
“Skrining jiwa itu sekarang kita under-screen. Jadi, banyak yang merasa sehat jiwanya padahal tidak. Kasus seperti almarhumah dr. Aulia Risma Lestari menjadi pengingat pentingnya deteksi dini masalah kejiwaan,” jelasnya.
Langkah Besar untuk Indonesia yang Lebih Sehat
Dengan pendekatan masif dan melibatkan teknologi digital, program skrining kesehatan gratis ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan penyakit. Program ini menjadi langkah konkret dari Kemenkes untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat dan produktif.
Skrining kesehatan gratis tidak hanya menjadi langkah preventif, tetapi juga wujud nyata komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan yang merata bagi seluruh rakyat. Semoga inisiatif ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas.
Baca Juga: Soal Virus HMPV yang Merebak, Menkes: Sudah Lama Ada di Indonesia