AmanImanImun.com – Kepergian aktris , Kim Sae Ron, menjadi kabar yang mengejutkan bagi industri hiburan Korea Selatan.
Berdasarkan laporan Kepolisian Seongdong, Seoul yang dikutip dari Navernews, Kim Sae Ron meninggal dunia pada Minggu (17/02) di usianya yang ke-24 tahun.
Penyebab nyawa Kim Sae Ron tak tertolong diketahui disebabkan oleh kondisi henti jantung saat jenazahnya pertama kali ditemukan.
Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kondisi henti jantung hingga dapa menghilangkan nyawa yang mengidapnya? Simak ulasannya berikut ini:
henti jantung atau dalam istilah medis disebut cardiac arrest, adalah kondisi darurat yang terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti memompa darah akibat gangguan listrik pada jantung. Hal ini menyebabkan hilangnya fungsi sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak dan organ-organ vital lainnya. Jika tidak ditangani dengan cepat, henti jantung dapat berakibat fatal.
Henti jantung berbeda dengan serangan jantung (myocardial infarction). Serangan jantung terjadi karena penyumbatan aliran darah ke otot jantung, sedangkan henti jantung disebabkan oleh malfungsi ritme jantung yang membuat jantung berhenti berdetak secara efektif.
Penyebab Utama Henti Jantung
Beberapa kondisi medis dapat memicu henti jantung, di antaranya:
- Fibrilasi ventrikel: Gangguan ritme jantung yang menyebabkan bilik jantung bergetar tanpa memompa darah.
- Takikardia ventrikel: Detak jantung sangat cepat yang mengganggu aliran darah normal.
- Gangguan jantung struktural: Kerusakan pada struktur jantung, seperti kardiomiopati.
- Kondisi genetik: Sindrom QT panjang atau aritmia bawaan lainnya.
- Kejutan listrik atau trauma berat: Dapat mengganggu fungsi listrik jantung.
Gejala Henti Jantung
Gejala utama henti jantung adalah hilangnya kesadaran secara mendadak, napas terhenti, dan tidak adanya denyut nadi.
Biasanya terjadi tanpa peringatan, namun beberapa orang mungkin mengalami tanda-tanda awal seperti berikut ini:
1. Kehilangan Kesadaran Secara Mendadak
Salah satu tanda utama henti jantung adalah hilangnya kesadaran secara tiba-tiba. Ini terjadi karena otak tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup akibat berhentinya fungsi jantung. Orang yang mengalami henti jantung akan tampak pingsan dan tidak merespons.
2. Tidak Ada Denyut Nadi
Ketika henti jantung terjadi, denyut nadi tidak dapat dirasakan karena jantung tidak memompa darah. Ini dapat diperiksa dengan meraba nadi di pergelangan tangan atau leher. Jika tidak ditemukan denyut, segera cari bantuan medis.
3. Napas Tiba-Tiba Terhenti atau Tidak Normal
Orang yang mengalami henti jantung mungkin berhenti bernapas atau hanya menunjukkan pernapasan yang terengah-engah. Kondisi ini dikenal sebagai “agonal breathing” dan tidak mencukupi untuk mendukung fungsi tubuh.
4. Nyeri Dada Sebelum Kolaps
Beberapa orang mungkin mengalami nyeri dada intens yang mendahului henti jantung, terutama jika memiliki riwayat penyakit jantung. Nyeri ini bisa dirasakan sebagai tekanan berat di area dada.
5. Keringat Berlebih dan Pusing
Gejala lain yang bisa muncul sebelum henti jantung meliputi keringat berlebih, mual, atau rasa pusing. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang dalam keadaan darurat.
Henti jantung membutuhkan penanganan segera, seperti resusitasi jantung paru (CPR) dan penggunaan defibrillator otomatis eksternal (AED) untuk mengembalikan ritme jantung normal. Keterlambatan penanganan dalam hitungan menit dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian.
Penting untuk mengenali tanda-tanda henti jantung dan memiliki pemahaman dasar tentang pertolongan pertama agar dapat memberikan bantuan di situasi darurat.