Beranda » Dialami Titiek Puspa Sebelum Meninggal, Ini Penyebab-Gejala Perdarahan Otak

Dialami Titiek Puspa Sebelum Meninggal, Ini Penyebab-Gejala Perdarahan Otak

by Geralda talitha
Titiek Puspa meninggal dunia

AmanImanImun.com – Kepergian Titiek Puspa menjadi duka mendalam bagi industri hiburan tanah air saat ini. Titiek Puspa dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (10/04) pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.

Meninggalnya Titiek Puspa disebabkan oleh kondisi pendarahan otak. Kondisi ini dialami mendiang penyanyi legendaris itu usai menjalani operasi pecah pembuluh darah akibat dirinya yang sempat tiba-tiba pingsan di lokasi syuting.

Lantas, apa sebenernya yang dimaksud dengan kondisi perdarahan otak? Seperti apa penyebab dan gejalanya? Ketahui informasi lengkapnya lewat penjelasan berikut ini.

Perdarahan Otak

Pendarahan otak adalah kondisi medis serius yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di dalam atau di sekitar otak. Kondisi ini menyebabkan darah bocor ke jaringan otak, yang dapat merusak sel-sel otak, meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, dan mengganggu fungsi otak normal.

Jenis Perdarahan Otak

Ada beberapa jenis pendarahan otak berdasarkan lokasi terjadinya perdarahan:

  1. Hemoragi Intrakranial:

    • Merujuk pada pendarahan di dalam tengkorak.

  2. Hemoragi Intracerebral:

    • Terjadi langsung di dalam jaringan otak.

    • Merupakan bentuk paling umum dari stroke hemoragik.

  3. Hemoragi Subarachnoid:

    • Terjadi di area antara otak dan membran tipis yang melapisi otak.

    • Sering disebabkan oleh aneurisma pecah.

  4. Hemoragi Epidural dan Subdural:

    • Pendarahan antara tengkorak dan otak, biasanya akibat trauma kepala.

Penyebab Perdarahan Otak

Pendarahan otak dapat dipicu oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama, karena dapat melemahkan dinding pembuluh darah.

  • Cedera Kepala: Akibat kecelakaan, jatuh, atau pukulan keras di kepala.

  • Aneurisma: Pembengkakan pada pembuluh darah yang pecah.

  • Kelainan Pembuluh Darah: Misalnya, malformasi arteri-vena.

  • Gangguan Pembekuan Darah: Termasuk penggunaan obat pengencer darah.

  • Tumor Otak: Dapat menyebabkan perdarahan jika merusak pembuluh darah di sekitarnya.

Gejala Perdarahan Otak

Gejala perdarahan otak bervariasi, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya. Gejala yang sering muncul meliputi:

  • Sakit Kepala Parah dan Mendadak: Sering digambarkan sebagai yang terburuk yang pernah dirasakan.

  • Kehilangan Kesadaran: Dari pingsan singkat hingga koma.

  • Gangguan Motorik dan Sensorik: Lemah atau mati rasa di satu sisi tubuh.

  • Kesulitan Berbicara atau Memahami: Gejala afasia.

  • Gangguan Penglihatan: Seperti pandangan kabur atau ganda.

  • Kejang: Terutama jika tidak ada riwayat epilepsi.

Bahaya dan Komplikasi

Jika tidak ditangani segera, pendarahan otak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:

  • Kerusakan Otak Permanen: Karena sel-sel otak yang mati akibat tekanan tinggi atau kurangnya oksigen.

  • Disabilitas Jangka Panjang: Kesulitan berbicara, bergerak, atau kognitif.

  • Kematian: Terutama jika perdarahan besar atau terlambat mendapatkan perawatan.

Penanganan

Penanganan pendarahan otak bergantung pada penyebab, lokasi, dan tingkat keparahannya. Beberapa langkah umum meliputi:

  1. Operasi: Untuk mengangkat darah yang terkumpul, memperbaiki pembuluh darah yang rusak, atau mengurangi tekanan di otak.

  2. Obat-obatan: Mengontrol tekanan darah, mengurangi pembengkakan otak, atau membekukan darah.

  3. Terapi Rehabilitasi: Fisioterapi, terapi bicara, dan terapi okupasi untuk memulihkan fungsi yang terganggu.

Pendarahan otak adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Jika mengalami gejala, segera cari bantuan medis untuk meningkatkan peluang pemulihan.

related posts

Leave a Comment