AmanImanImun.com – Indonesia jadi sorotan dunia kesehatan lagi, nih! Kali ini, giliran vaksin TBC M72 yang bakal diuji coba di sini.
Vaksin yang dikembangkan oleh GlaxoSmithKline (GSK) bareng Aeras, dan didukung Bill and Melinda Gates Foundation, ini resmi memasuki uji klinis fase 3 di Indonesia.
Tapi, kenapa Indonesia dipilih, dan apa sih yang beda dari fase uji klinis ini dibanding fase sebelumnya? Yuk, kita bahas!
Sebelum masuk ke detailnya, kita bahas dulu soal uji klinis. Jadi, uji klinis itu ada tiga fase:
-
Fase 1: Fokusnya memastikan vaksin aman buat manusia, biasanya diuji ke sekelompok kecil relawan.
-
Fase 2: Cek dosis yang pas sekaligus memperluas pengujian keamanan dan respons imun.
-
Fase 3: Ini yang paling besar. Di fase ini, vaksin diuji ke ribuan orang buat memastikan efikasinya alias khasiatnya.
Nah, vaksin TBC M72 ini udah lolos fase 1 dan 2, jadi sekarang tinggal fokus memastikan seberapa ampuh vaksin ini melindungi dari TBC. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), target efikasi vaksin ini diharapkan di atas 50 persen.
Mungkin kamu bertanya, kenapa sih harus di Indonesia? Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, alasan utamanya adalah buat memastikan kecocokan vaksin ini dengan genetik masyarakat Indonesia.
“Di fase ini kita nggak lagi ngomongin keamanan, karena itu udah terbukti di fase 1 dan 2. Sekarang, kita mau lihat apakah vaksin ini beneran cocok sama genetik kita dan seberapa besar manfaatnya,” jelas Aji di Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Indonesia dipilih juga karena angka kasus TBC yang tinggi di sini. Jadi, negara ini jadi lokasi yang pas buat menguji khasiat vaksin M72, termasuk untuk orang dengan TBC laten.
Rekrutmen partisipan untuk uji klinis ini udah dimulai sejak April 2025. Total ada 2.095 partisipan yang bakal menerima vaksin M72, dan pengamatan efek vaksin akan terus berjalan sampai 2028.
Menurut Aji, proses ini bakal membantu menjawab pertanyaan besar: Apakah vaksin ini beneran punya manfaat jangka panjang untuk menekan angka TBC?
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menegaskan bahwa uji klinis fase 3 ini sudah mendapat lampu hijau dari Komite Nasional Evaluasi Obat. Komite ini terdiri dari para profesor dan ahli dari universitas terkemuka di Indonesia, seperti UI dan ITB. Jadi, kamu nggak perlu khawatir soal aspek ilmiah atau keamanannya.
“BPOM udah mengevaluasi dengan ketat, dan akhirnya memutuskan untuk memberikan izin uji klinis fase 3 ini,” kata Taruna.
Dengan uji klinis fase 3 ini, diharapkan vaksin TBC M72 bisa jadi terobosan penting buat menekan angka TBC di Indonesia, yang selama ini jadi salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. Kalau semuanya berjalan lancar, vaksin ini bisa jadi solusi nyata dalam melawan penyakit yang sering dianggap remeh tapi sebenarnya mematikan ini.
So, mari kita tunggu hasilnya, ya! Semoga vaksin M72 ini sukses besar dan bisa segera digunakan untuk melindungi masyarakat Indonesia dari TBC. Jangan lupa, selalu update soal kesehatan dan dukung setiap langkah kecil untuk masa depan yang lebih sehat!