AmanImanImun.com – Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengungkapkan beberapa imbauan penting dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait pandemi Covid-19.
Dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (akhir Mei 2025), Prof. Tjandra menjelaskan perkembangan situasi global dan langkah yang perlu diambil untuk mengatasi peningkatan kasus serta munculnya varian baru.
“Perlu diketahui bahwa di akhir Mei 2025 ini Covid-19 sudah masuk dalam laporan Diseases Outbreak News (DONs) WHO, yang menggambarkan situasi global,” ungkapnya dikutip pada Kais (05/06).
Prof. Tjandra, yang juga Adjunct Professor di Griffith University, mencatat adanya peningkatan kasus Covid-19 secara global sejak pertengahan Februari 2025.
Hal ini tercermin dari kenaikan angka aktivitas SARS-CoV-2 dengan tingkat kepositifan tes (test positivity rate) mencapai 11 persen.
“Persentase setinggi itu sudah lama tidak terjadi sejak Juli 2024,” ujar Prof. Tjandra, menyoroti peningkatan signifikan ini.
Kenaikan kasus terutama terdeteksi di tiga wilayah regional WHO: Mediterania Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat. Indonesia, sebagai bagian dari Asia Tenggara, termasuk dalam area yang terdampak kenaikan kasus tersebut.
WHO juga mencatat adanya perubahan varian Covid-19 sejak awal 2025. Varian LP.8.1 yang sebelumnya dominan kini mengalami penurunan, sementara varian NB.1.8.1 mulai menunjukkan peningkatan signifikan dengan angka prevalensi mencapai 10,7 persen secara global.
“Varian NB.1.8.1 ini oleh WHO digolongkan sebagai Variant Under Monitoring (VUM). Namun, hingga kini kita belum mendapatkan informasi tentang keberadaan varian ini di Indonesia,” terang Prof. Tjandra.
WHO mengimbau setiap negara untuk menerapkan pendekatan terpadu berbasis risiko dalam menangani pandemi.
Langkah ini mencakup pengawasan terhadap varian baru, penguatan kapasitas kesehatan masyarakat, dan peningkatan kewaspadaan di tingkat nasional.
Prof. Tjandra juga menekankan pentingnya vaksinasi sebagai bagian dari program penanggulangan Covid-19 yang komprehensif.
WHO menegaskan bahwa vaksinasi tetap menjadi intervensi kunci untuk mencegah kasus berat dan kematian, terutama pada kelompok berisiko tinggi.
“Vaksinasi merupakan langkah krusial untuk melindungi masyarakat, khususnya mereka yang rentan terhadap komplikasi serius akibat Covid-19,” katanya.
Dengan situasi global yang menunjukkan tren peningkatan kasus dan munculnya varian baru, masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Penting untuk mengikuti protokol kesehatan, memantau perkembangan informasi dari sumber resmi, dan mendukung program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah.
Imbauan WHO dan penekanan pada pendekatan berbasis risiko menjadi pengingat bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir, dan kolaborasi global diperlukan untuk mengatasi tantangan ini secara efektif.
