AmanImanImun.com – Sarapan adalah salah satu kegiatan penting yang sering diabaikan oleh banyak orang. Banyak alasan yang dikemukakan, mulai dari tidak punya waktu, tidak merasa lapar, hingga ingin mengurangi asupan kalori.
Namun, kebiasaan tidak sarapan ini dapat membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai dampak buruk yang mungkin terjadi jika seseorang mengabaikan sarapan pagi.
Penurunan Konsentrasi dan Produktivitas
Sarapan merupakan sumber energi utama setelah tubuh berpuasa selama tidur malam. Tidak sarapan dapat menyebabkan penurunan kadar glukosa darah, yang merupakan bahan bakar utama bagi otak.
Akibatnya, seseorang dapat mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan fokus pada tugas-tugas mereka. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak sarapan cenderung memiliki performa akademik yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang rutin sarapan.
Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Kebiasaan tidak sarapan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering melewatkan sarapan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan masalah kardiovaskular lainnya.
Sarapan sehat yang kaya serat, seperti oatmeal atau buah-buahan, dapat membantu mengurangi risiko ini dengan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Gangguan Metabolisme
Metabolisme tubuh bekerja optimal ketika asupan makanan teratur, termasuk sarapan. Melewatkan sarapan dapat mengganggu ritme metabolisme dan menyebabkan tubuh memasuki mode “kelaparan”. Hal ini membuat tubuh menahan lemak lebih efektif, yang dapat mempersulit upaya penurunan berat badan.
Selain itu, melewatkan sarapan juga bisa menyebabkan peningkatan nafsu makan di siang dan malam hari, sehingga meningkatkan risiko makan berlebihan.
Menyebabkan Gastritis atau Maag
Lambung yang kosong dalam waktu lama, terutama di pagi hari, dapat memproduksi asam lambung berlebih yang akhirnya menyebabkan iritasi pada dinding lambung. Ini dapat memicu gastritis atau maag, yang ditandai dengan gejala nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung.
Oleh karena itu, sarapan pagi bisa membantu menetralkan asam lambung dan mencegah gangguan pencernaan.
Menurunkan Kesehatan Mental
Tidak sarapan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Penurunan kadar glukosa darah yang drastis dapat mempengaruhi suasana hati, menyebabkan iritabilitas, kecemasan, dan kelelahan.
Sarapan dengan komposisi yang seimbang, seperti karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat, dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan neurotransmiter, yang berperan dalam menjaga suasana hati yang stabil dan positif.
Sarapan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Melewatkan sarapan dapat membawa berbagai dampak negatif, mulai dari penurunan konsentrasi dan produktivitas, peningkatan risiko penyakit jantung, gangguan metabolisme, hingga masalah pencernaan dan kesehatan mental.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjadikan sarapan sebagai bagian dari rutinitas harian. Pilihlah makanan yang sehat dan bergizi untuk memastikan tubuh mendapatkan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk memulai hari dengan baik. Dengan begitu, kita bisa menjaga kesehatan tubuh secara optimal dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Baca Juga: Covid-19 Singapura Melonjak hingga 250.000 Kasus, Rawat Inap RS sampai Penuh!