Home Kesehatan Antisipasi Mpox di Indonesia, Kemenkes Terapkan SATUSEHAT Health Pass di Bandara

Antisipasi Mpox di Indonesia, Kemenkes Terapkan SATUSEHAT Health Pass di Bandara

by Geralda talitha
health pass untuk cegah Mpox

AmanImanImun.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana mengimplementasikan SATUSEHAT Health Pass di bandara-bandara utama Indonesia sebagai langkah preventif untuk mencegah penyebaran penyakit mpox, terutama selama pelaksanaan Indonesia Afrika Forum (IAF) dan High-Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) di Bali.

Penerapan ini akan dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Ngurah Rai, yang merupakan gerbang masuk utama bagi peserta dari berbagai negara.

Menurut Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes RI, Achmad Farchanny Tri Adryanto, seluruh pelaku perjalanan yang tiba di Indonesia wajib mengisi SATUSEHAT Health Pass yang berbasis web.

Ini adalah langkah awal yang diambil sebelum mereka menjalani skrining lebih lanjut di pintu masuk bandara. Skrining ini akan dilakukan melalui thermal scanner dan observasi visual untuk mendeteksi adanya gejala yang mengarah pada mpox.

Jika ditemukan kasus suspek di bandara, Kemenkes telah menyiapkan tindakan lanjutan berupa pemeriksaan Tes Cepat Molekular (TCM) menggunakan fasilitas mini laboratorium yang sudah disediakan.

Selain itu, tim medis khusus juga akan disiagakan untuk menangani keadaan darurat medis dan penyakit menular lainnya.

Selain pengawasan di bandara, Kemenkes juga akan menempatkan mini laboratorium dan mini ICU di lokasi-lokasi utama penyelenggaraan IAF dan HLF-MSP. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa tes molekular dapat dilakukan dengan cepat dan efisien, jika diperlukan.

Dalam konteks epidemiologi global, mpox saat ini meningkat signifikan di wilayah Afrika, sesuai laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Mpox terbagi menjadi dua clade, yaitu Clade 1 yang lebih berat dan banyak ditemukan di Afrika, serta Clade 2 yang lebih ringan dan tersebar di Asia termasuk Indonesia.

Indonesia telah mencatat 88 kasus mpox sejak 2022 hingga Agustus 2024, dengan seluruh kasus sudah dinyatakan sembuh.

Meskipun demikian, Kemenkes tetap waspada, terutama dengan adanya lima kasus suspek yang semuanya dinyatakan negatif setelah pemeriksaan laboratorium.

Pakar kesehatan, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menilai bahwa mpox tidak akan berkembang menjadi pandemi seperti COVID-19.

Salah satu alasan utama adalah karena cara penularannya yang berbeda, yaitu melalui kontak langsung dengan kulit, berbeda dengan COVID-19 yang menular melalui droplet.

Selain itu, pengalaman menghadapi pandemi COVID-19 telah meningkatkan kesiapsiagaan dalam menangani potensi wabah seperti mpox.

Meskipun begitu, penanganan mpox tetap harus dilakukan dengan serius melalui surveilen, diagnosis, dan edukasi kesehatan.

Baca Juga: Menkes Sediakan 1.000 Dosis Vaksin untuk Hadapi Wabah Mpox

related posts

Leave a Comment