Home Kesehatan Apa Itu Penyakit Anemia Aplastik? Penyebab Babe Cabita Meninggal Dunia

Apa Itu Penyakit Anemia Aplastik? Penyebab Babe Cabita Meninggal Dunia

by Geralda talitha
Babe Cabita

Amanimanimun.com – Komika Babe Cabita meninggal dunia hari ini, Selasa (09/04) pukul 06.38 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kabar kepergiannya diketahui usai dibagikan Oki Rengga di Instagram miliknya.

Babe Cabita nantinya dimakamkan hari ini di TPU Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Sebelum meninggal dunia, Babe Cabita diketahui tengah mengidap Anemia Aplastik yang merupakan jenis penyakit langka.

Perawatan sebelumnya sempat dijalani oleh Babe Cabita di rumah sakit, beberapa minggu pada akhir 2023 lalu. Sebelum mengetahui mengidap Anemia Apalastik, ia mengaku mengalami lemas dan tidak berdaya.

Lantas, apa itu Anemia Aplastik yang merenggut nyawa pemain film Comic 8 ini? Ketahui ulasan lengkapnya tentang Anemia Apalastik lewat penjelasan berikut ini:

Apa Itu Anemia Aplastik?

Anemia aplastik adalah kondisi langka yang memengaruhi sumsum tulang, tempat pembentukan sel darah. Pada kondisi ini, sumsum tulang gagal memproduksi jumlah sel darah yang cukup untuk kebutuhan tubuh. Kondisi ini serius dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan anemia aplastik.

Penyebab Anemia Aplastik
Penyebab pasti anemia aplastik seringkali tidak diketahui, tetapi beberapa faktor yang dapat memicu termasuk:

– Faktor Genetik: Anemia aplastik dapat terjadi karena faktor genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak.

– Paparan Zat Beracun: Paparan terhadap bahan kimia tertentu seperti pestisida, bahan kimia industri, atau obat-obatan tertentu dapat merusak sel-sel di sumsum tulang.

– Infeksi Virus: Infeksi virus seperti hepatitis, Epstein-Barr virus (EBV), atau HIV dapat memicu respons kekebalan tubuh yang berlebihan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kerusakan sumsum tulang.

– Reaksi Autoimun: Sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat di sumsum tulang, mengganggu produksi sel darah.

Gejala Anemia Aplastik
Gejala anemia aplastik bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum termasuk:

– Kelelahan yang Berlebihan: Karena jumlah sel darah merah yang rendah, pasien seringkali merasa lelah dan lemah.

– Mudah Memar dan Berdarah: Penurunan jumlah trombosit dapat menyebabkan mudah terbentuknya memar dan perdarahan yang sulit untuk dihentikan.

– Infeksi yang Berulang: Karena jumlah sel darah putih yang rendah, seseorang dengan anemia aplastik lebih rentan terhadap infeksi.

– Pucat: Kulit dan membran mukosa mungkin terlihat pucat karena jumlah sel darah merah yang rendah.

Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis anemia aplastik melibatkan tes darah lengkap, tes sumsum tulang, dan pemeriksaan lainnya. Setelah diagnosis dibuat, pengobatan dapat mencakup:

– Transfusi Darah: Transfusi darah dapat membantu menggantikan sel-sel darah yang hilang.

– Terapi Imunosupresif: Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh dapat digunakan untuk menghentikan serangan terhadap sumsum tulang.

– Transplantasi Sumsum Tulang: Untuk kasus yang parah, transplantasi sumsum tulang dari donor yang sesuai dapat menjadi pilihan terapi.

– Perawatan Supportif: Perawatan tambahan seperti antibiotik untuk mencegah infeksi dan faktor pertumbuhan untuk merangsang produksi sel darah dapat diberikan.

Anemia aplastik adalah kondisi langka yang mengancam jiwa yang mempengaruhi produksi sel darah di sumsum tulang.

Meskipun seringkali penyebabnya tidak diketahui, kondisi ini membutuhkan diagnosis dan pengobatan yang tepat untuk mencegah komplikasi serius.

Dengan pengobatan yang tepat, banyak pasien dapat mengelola gejala dan menjalani hidup yang normal. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Cara Mencegah Microsleep saat Mudik Lebaran 2024: Tips Keselamatan Perjalanan

related posts

Leave a Comment